Translate

Selamat Datang di Blog Saya

Jumat, 22 Januari 2016

Jenis - Jenis Tulangan

Gambar Balok
Ketika kita akan melakukan pekerjaan kolom, balok, maupun sloof, kita dituntut untuk mendimensi tulangannya agar struktur tersebut kuat. Pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang jenis – jenis tulangan yang ada digunakan maupun ditemui di berbagai proyek pembangunan.
Macam-macam tulangan dalam pekerjaan pembesian yang biasa jumpai di lapangan adalah sebagai berikut :
  1. Tulangan Pokok.
Tulangan Pokok disebut juga tulangan utama atau tulangan memanjang. Yaitu tulangan yang memanjang searah dengan panjang balok ataupun kolom.
Letak Tulangan Pokok
  1. Tulangan Tumpuan
Yaitu tulangan pokok atau tulangan utama yang posisinya berada di sekitar area tumpuan. Biasanya yang menggunakan istilah ini hanya untuk balok (dan juga pelat). Kolom tidak mengenal tulangan tumpuan. Kalau kolom biasanya istilahnya tulangan ujung atas atau bawah.
Gambar Tulangan Tumpuan
  1. Tulangan lapangan
Yaitu tulangan pokok atau tulangan utama yang posisinya berada di tengah – tengah suatu bentang.
Gambar Tulangan Lapangan
  1. Tulangan Geser
Tulangan geser disebut juga begel, sengkang, ties, stirrups, dan lain-lain. Yaitu tulangan melingkar yang mengikat tulangan utama pada balok maupun kolom. Fungsinya untuk memegang tulangan utama, dan sebagai tulangan geser (menahan gaya dalam geser).
Posisi Tulangan Geser

  1. Tulangan Ekstra
Yaitu tulangan tambahan yang ditambahkan pada tulangan tumpuan atau tulangan lapangan. Biasanya tulangan ekstra ini tidak dipasang di sepanjang balok, tapi hanya di sekitar area yang membutuhkan saja.
Demikian sedikit pembahasan yang saya ketahui tentang jenis – jenis tulangan yang biasa dijumpai di lapangan. Apabila terjadi kekurangan bahkan kesalahan mohon dikoreksi dengan berkomentar dibawah, Terima kasih.

Sabtu, 16 Januari 2016

Cara Membuat RAB

Rencana anggaran biaya atau yang biasa disebut dengan RAB merupakan suatu perhitungan mengenai banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah tenaga kerja serta biaya - biaya lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan rumah atau pekerjaan proyek.

RAB ini sendiri terdiri dari beberapa bagian seperti jenis pekerjaan, volume pekerjaan, harga satuan pekerjaan dan analisa harga satuan pekerja. Volume pekerjaan diperoleh dari perhitungan semua bahan - bahan yang diperlukan seperti pembesian, semen, tanah, kayu dan lainnya kemudian dikali dengan banyaknya kebutuhannya. Kemudian harga satuan pekerja sendiri dapat ditentukan dari harga bahan bangunan dan harga upah pekerja yang dikeluarkan oleh masung - masing kota dimana kita akan mengerjakan proyek tersebut dan setiap tahunnya berubah - ubah sesuai dengan keadaan ekonomi di daerah tersebut maupun di Indonesia sendiri.

Hal pertama yang harus kita pahami untuk dapat membat RAB adalah tentang peraturan yang digunakan sebagai nilai acuan yaitu SNI 2008. Di dalam SNI 2008 terdapat item - item pekerjaan dengan nilai koefisien tertentu.Nilai koefisien tersebut nantinya dikalikan dengan harga satuan bahan dan upah yang dikeluarkan oleh tiap - tiap daerah.

Berikut iini saya berikan link untuk peraturan - peraturan SNI 2008
Setelah nilai koefisien dikali dengan harga satuan bahan dan upah, langkah selanjutnya adalah mengalikan hasil kali diatas dengan jumlah volume atau luas atau berat bahan bangunan sesuai dengan satuan pekerjaan tersebut. Semisal harga pasir urug adalah Rp. 137.500,00 dan nilai koefisiennya adalah 1,2 maka 137.500 x 1,2 = 165.000. Rp. 165.000 merupakan analisa harga bahan yang kemudian dikalikan dengan volume tanah urug yang diperlukan. Misal volume tanah urug yang diperlukan 250m3, jadi 165.000 x 250 = 41.250.000. jadi nilai pekerjaan urugan pasir adalah Rp. 41.500.000

Kemudian lakukan langkah yang sama untuk semua jenis pekerjaan yang lainnya. Setelah semua jenis perhitungan nilainya diketahui, maka jumlahkan kesemuanya dan didapatlah RAB untuk proyek tersebut.

Beberapa keuntungan yang dapat kita peroleh mengapa kita harus membuat RAB terlebih dahulu sebelum melakukan suatu pekerjaan pembangunan atau proyek
  1. Anda bisa mengetahui berapa besar pengeluaran per pekerjaan. Misalkan pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi, pekerjaan beton, dan lain - lain
  2. Anda bisa mengetaui banyaknya material yang perlu dipersiapkan sebelum membangun
  3. Anda bisa mengetahui jenis pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan sehingga bisa mengawasi langsing